Jumat, 01 Mei 2009

Pembangunan Ekonomi Rakyat Agenda Untuk CAPRES dan WAPRES

Pemilu untuk anggota legislatif sudah berlalu, kita tunggu Pemilu untuk pemilihan CAPRES dan WAPRES............Dan sangat mengejutkan ternyata dalam pemilu tahun ini banyak partai baru mendapatkan banyak suara. Ini mungkin rakyat sudah jenuh dengan partai - partai itu melulu yang hanya mementingkan golongan tertentu saja dan tidak membela yang namanya rakyat kecil atau wong cilik. Kenyataannya di DPR dan dalamnya pemerintahan ada ajang bagi2 duit yang tak satupun melirik mereka banyak yang kelaparan di sela - sela daerah di indonesia.....Angka kemiskinan bertambah media terpaku pada masalah celebritis masalah orang - orang populer dan masalah masalah orang besar. Di indonesia timur belum pernah yang namanya masuk TV padahal disana masih banyak rakyat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan.....busung lapar masih ada tetapi sepertinya ditutup - tutupi, apa yang sebenarnya terjadi di Republik ini?

Saya masih ingat itu yang namanya pelajaran IPS waktu SD, Indonesia adalah negara agraris. Tapi kenapa beras masih mahal? Kemana beras Indonesia yang katanya sudah berswasembada beras?
Ini PR-nya Departemen pertanian......Mana berasnya pak.... kok masih mahal? Pupuk nya kok masih mahal? Mana airnya untuk sawah? mana dananya untuk bikin bendungan...? Saya melihat 8 tahun kebelakang didaerah saya sudah jarang saya lihat ada sawah malah sekarang sudah banyak pembuatan beton beton bertulang. Jalur hijau sudah bergeser yang seharusnya bangunan yang bergeser malah tanda jalur hijau yang bergeser.....lucu. Pada dasarnya seperti yang saya baca dalam kerjaan - kerajaan kuno dalam sejarah yang dikatakan negara makmur itu adalah murah sandang pangan bukan murah minyak bensinnya itu yang terpenting dulu. Bukan melulu pembangunan perkotaan...berapa persen kah rakyat yang tinggal dikota dan makmur dibandingkan rakyat kita didesa dan didusun dusun yang masih miskin?
Konsep dasar nya adalah sebuah negara akan kuat apabila rakyat tidak ada yang miskin dalam artian cukup sandang pangan dan papan. Coba hentikan dulu pembangunan infrastruktur yang terlihat wah coba kita bangun puluhan ribu desa dan dusun di indonesia. Jika rakyat makmur mereka pun berpikir jernih dan memungkinkan mereka akan siap membantu pemerintah kalau output sebuah system pemerintahan kembali untuk rakyat, bukan kepada mereka - mereka yang sudah sudah kaya......Jangan sampai seperti lagunya Bang Haji Rhoma "yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin".

Kadangkala saya berpikir sendiri termenung kapan ya indonesia makmur?
Ternyata hayalan itu masih jauh....
Indonesia masih perlu membangun kedalam perutnya.Perut perut Indonesia itu masih perlu dibangun agar rakyat tidak menjerit......Karena himpitan ekonomi yang berat.
Maka usulan saya kepada siapapun yang jadi CAPRES atau WAPRES nantinya....mohon agendakan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, yang bisa memakmurkan rakyat dan tak lupa itu yang namanya Tikus -tikus Negara masih tetap harus diberantas sampai keakar - akarnya tanpa pandang bulu, dia anak siapa dia mantan apa.....hukum tetap ditegakkan. Seluruh rakyat Indonesia dimata hukum sama, tak perduli dia presiden tak perduli dia aparat tak perduli dia dewan yang terhormat kalau bersalah ya.....tetap harus dihukum. Berantas itu korupsi, canangkan budaya malu untuk korupsi.

Sekali lagi saya usulkan.....Bangunlah Ekonomi rakyat Indonesia dengan kejujuran. Konsep Ekonomi kerakyatan adalah sangat penting pada era globalisasi ini. Rakyat makmur Aparatur Negara JUJUR.

Denpasar 1 Mei 2009
Terimakasih atas perhatiannya.

1 komentar:

  1. okey saya setuju ...dan yang terpenting membangun sebuah hubungan dengan kejujuran juga ya mas Rudi...

    *diE*

    BalasHapus